Ringkasan
Tapaktuan (juga ditulis Tapak Tuan) adalah ibukota dan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Indonesia. Tapaktuan merupakan wilayah kota setingkat kecamatan yang juga dikenal dengan sebutan Kota Naga. Dalam kesehariannya, masyarakat disini lebih sering menyebut kota ini dengan sebutan "Taluak" (Teluk).[2] Kota ini mempunyai makanan khas yaitu Kue Pala. Sebelum Perang Dunia I, perekonomian Tapaktuan ditunjang oleh perkebunan lada. Kemudian setelah itu, pala dan nilam menjadi hasil perkebunan kota ini. Tapak Tuan merupakan destinasi wisata alam yang cukup terkenal di Kabupaten Aceh Selatan. Tapak Tuan terkenal akan jejak kaki raksasa yang memiliki ukuran lebar 2,5 meter dan panjang 6 meter. Tempat pariwisata di Tapaktuan sangat banyak, diantaranya :- Tapak Tuan Tapa di Kelurahan Pasar
- Wisata Gunung Lampu di Kelurahan Pasar
- Taman Pala Indah di Kelurahan Pasar
- Puncak Gemilang di Kelurahan Lhok Bengkuang Timur
- Puncak Grapella di Gampong Panton Luas
- Air terjun tingkat tujuh di Gampong Batu Itam
- Air terjun lubuk simerah di Kelurahan Jamboe Apha
- Gua Kalam di Kelurahan Jamboe Apha
- Pantai Lhok Ketapang di Kelurahan Lhok KetapangPantai Lhok Rukam di Gampong Lhok Rukam
- Gunung Pramuka/Bukit Pramuka di Kelurahan Lhok Bengkuang
- Pemandian Putri Naga di Gampong Panjupian
- Jembatan Krueng Serullah yang berdekatan dengan Mesjid An-Nur atau Mesjid Apung di Kelurahan Pasar
- Bundaran MI yang berdekatan dengan Mesjid Agung Istiqamah di Kelurahan Hilir/Kelurahan Padang
- Makam Tuan Tapa yang berdekatan dengan Mesjid Tuo di Kelurahan Padang
Sights
Map
Info
Tapaktuan sangat terkenal dengan sebuah Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga. Cerita tersebut sangat hidup didalam masyarakat disana yang sangat mudah untuk dapat kita dengar dari A sampai Z. Adapun Legenda tersebut dibarengi dengan ornamen ornamen yang memiliki bentuk dan rupa seperti yang tersebut di dalam cerita tersebut. Sebuah tempat wisata sejarah yang dapat di kunjungi yang menjadi bukti sejarah legenda tuan tapa, putri bungsu dan naga. Bukti legenda itu masih bisa di jumpai seperti bekas telapak kaki tuan tapa yang terletak di Gunung Lampu, Kota tapaktuan dan menjadi kebanggaan masyarakat setempat.